PENYAKIT CACING MATA PADA TERNAK SAPI DAPAT MENGAKIBATKAN KEBUTAAN
Keterangan Gambar : Tidak hanya di Desa Sabuhur (Trans 100), Pelayanan Perbibitan, Kesehatan Hewan dan Pemeriksaan Kebuntingan juga dilaksanakan di Desa Karang Rejo (Dusun Banjarsari) Kecamatan Jorong, Kamis (03/9)

PENYAKIT CACING MATA PADA TERNAK SAPI DAPAT MENGAKIBATKAN KEBUTAAN

Tidak hanya di Desa Sabuhur (Trans 100), Pelayanan Perbibitan, Kesehatan Hewan dan Pemeriksaan Kebuntingan juga dilaksanakan di Desa Karang Rejo (Dusun Banjarsari) Kecamatan Jorong, Kamis (03/9)

Untuk mencegah penularan penyakit pada ternak sapi, Dinas Perkebunan dan Peternakan Kalimantan Selatan berkerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Tanah Laut melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kab Tanah Laut, terus dengan giat melaksanakan Pelayanan Kesehatan Hewan (Keswan).

Salah satu kendala yang dapat mempengaruhi percepatan pengembangan peternakan sapi adalah penyakit. Penyakit tidak hanya menyebabkan kerugian ekonomi namun juga dapat menimbulkan munculnya dampak negatif lain yaitu menurunnya minat peternak untuk mengembangkan usahanya.
drh Taufik, Kabid Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Vetriner, Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Disnakkeswan Kab. Tanah Laut mengatakan salah satu penyakit yang banyak menyerang ternak sapi adalah cacingan.

Pada pelayanan di Desa Karang Rejo, ditemukan beberapa anak sapi (pedet) yang terserang penyakit Cacing Mata. Penyakit ini ditandai dengan keluarnya air mata pada ternak sapi. Kalau dibuka pada kelopak mata akan terlihat jelas seperti benang putih kecil cacing Thelazia yang bergerak gerak di atas permukaan bola mata.

Suhendi, salah satu peternak yang datang ke lokasi pelayanan dengan membawa serta tiga ekor Sapi Betina dan satu ekor anak sapi untuk diperiksa kesehatannya.
“Tolong diperiksakan Pak…ini anak sapinya sudah beberapa hari seperti takut bila terkena cahaya atau sinar matahari” ujarnya.
Setelah diperiksa, ternyata anak sapi tersebut mengalami penyakit Cacing Mata, yang apabila penyakit berlanjut akan terjadi pembengkakan pada mata, luka pada cornea mata, kekeruhan (mata) pada cornea mata dan akhirnya akan timbul kebutaan.
Dengan segera para petugas dari Disnakkeswan memberikan obat cacing ternak yang megandung piperazine citrate dengan cara diminumkan karena berbentuk cair.
Ferry Kusmana Kabid Perbibitan, Produksi dan Pakan Disnakkeswan Kab. Tanah Laut yang turut berhadir menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan lanjutan dari pelayanan seminggu sebelumnya, karena masih ada permintaan pelayanan dari para peternak, adapun para petugas yang terlibat sebanyak 9 orang dari Disnakkeswan Kab. Tanah Laut , Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Batu Ampar dan para Petugas Inseminator Buatan (IB)

Ari, Petugas Data Recorder dalam pelayanan ini, menyampaikan Jumlah Akseptor yang dilayani ada 50 ekor ternak sapi, terdiri dari 7 ekor Sapi Jantan, 36 ekor Sapi Betina dan 7 ekor anak sapi (pedet). setelah dilaksanakan Pemeriksaan Kebuntingan terdapat ada 4 ekor ternak sapi yang sedang dalam keadaan bunting. (Disnakkeswan / Diskominfo Tala)

Bagikan halaman ini

Berita Lainnya